Bolmong

Salut, Sebagian Hasil Tas Rajut Istri Prajurit Ini Diberikan untuk Anak Stunting

Lenny Suyoto bersama rekan-rekannya membuat tas rajut berbahan tali kur. (foto:faisal amu)

BOLMONG – Memiliki keahlian untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, adalah sesuatu yang jarang dimiliki oleh semua orang, seperti keahlian dalam menjahit, bercocok tanam, beternak, kuliner, dan lain sebagainya. Tak jarang, hobi yang berawal hanya sekedar mencoba namun setelah dikembangkan menjadi sesuatu yang diminati oleh masyarakat luas. Hal itu juga yang dilakukan oleh Lenny Suyoto, warga Desa Mopuya Utara Kecamatan Dumoga Utara, yang berbagi keuntungan dari hasil penjualan tas rajutannya untuk anak stunting. Leny belajar membuat tas rajut berbahan tali kur dari internet, sebagai program keterampilan ibu-ibu Persit. Suaminya seorang prajurit TNI AD yang bertugas sebagai Danpos Kecamatan Dumoga Tenggara merangkap Babinsa di Desa Osion dan Konarom. ”Keterampilan merajut dari tali kur ini adalah program kami di Persit, kemudian saya dan beberapa rekan anggota Persit bersama ibu-ibu di desa menjadikannya sebagai tambahan penghasilan. Menjualnya secara online, melalui postingan medsos kami,” kata Lenny, istri dari Pelda Suyoto.

Adapun hasil rajutan Lenny dan rekan-rekannya beraneka ragam. Mulai dari tas fashion berbagai ukuran dan kombinasi warna, tumbler air minum, dompet, hingga gelang dengan pernik batu giok dan huruf. ”Bahannya tali kur premium yang kami pesan online. Karena kami menjaga kualitas rajutan, untuk kepuasan pelanggan,” imbuh ibu dari tiga orang anak ini. Harganya pun bervariatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. ”Kalau harga itu tergantung ya. Mulai dari bentuknya, model hingga tingkat kesulitan rajutannya,” katanya. Begitu juga dengan waktu pengerjaannya. Ada yang hanya dua jam, bahkan hingga tiga hari. Peminat tas rajutnya pun tak hanya dari dalam daerah. Pasalnya, Lenny pernah mendapatkan orderan dari Kalimantan. ”Hingga saat ini saya terus belajar dan berinovasi, terutama soal model dan paduan kombinasi rajutan. Karena ini adalah bagian dari penyesuaian permintaan pasar,” imbuhnya. Sementara itu, keuntungan sebagian dari penjualan tas rajutan dibagikan untuk anak stunting di desa binaan suaminya. ”Tidak banyak yang kami sisihkan. Bantuannya seadanya berupa susu dan nutrisi penunjang lainnya untuk anak stunting. Kami hanya ingin berbagi, karena mereka juga adalah bagian dari saudara kami,” pungkas Lenny. (Faisal Amu)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close