Nasional

Luhut Soal Freeport: RI Bukan Negara Miskin, Tapi Kaya dan Berdaulat

Freeport

Kontrak Karya (KK) PT Freeport Indonesia berakhir pada 2021. Sebelum masa kontrak habis, pemerintah meminta Freeport beralih dari KK menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 1 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu bara. Namun Freeport dan pemeritah belum menemui kata sepakat soal perpanjangan kotrak tersebut.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan bercerita saat ke Amerika Serikat dan ditanya soal masalah Freeport.

“Saya ke Washington diterima langsung oleh Chief Executive of Commerce dan dia langsung serang saya mengenai Freeport. Saya jelaskan sama dia, kamu tahu enggak analoginya simpel. Kalau kau sewa rumah saya 70 tahun, lantas saya enggak mau lagi kau sewa,” cerita Luhut di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

“Tapi karena kamu baik sama saya ya saya kasih. Saya bilang, kalian harus tunduk kepada kriteria kami. Sorry ya Indonesia bukan negara miskin, kita negara kaya berdaulat,” sambung Luhut.
Luhut mengatakan, Indonesia menghormati Amerika. Tapi juga memiliki kebijakan serta aturan yang wajib diikuti oleh siapapun pihak yang hendak berbisnis di Indonesia..

“Kami tuh sangat menghormati Amerika, karena sebagai suatu negara yang hebat. Nah presidennya memberikan contoh juga American First, masa kami enggak boleh bilang Indonesian first juga. Oke mister thank you very much, selesai, enggak ngomong lagi dia. Jadi kita harus membangun kebanggaan kita sebagai bangsa,” kata Luhut.Terlebih, kata Luhut, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tegas dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan untuk mendahulukan kepentingan rakyat.

“Presiden kami tuh berani. Saya mau katakan, Presiden Jokowi itu punya kelebihan. Saya selama ini punya banyak atasan, tapi Presiden Jokowi itu punya kelebihan, dia itu mau mendengar. Dia mau mendengar pendapat orang dan dia berani memutuskan dan dia bertanggung jawab. Dan itu menurut saya penting,” tutur Luhut.

detik.com

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close