Jembatan Berbandrol Rp 2,2 M di Lolak Ambruk
Sebuah jembatan di Desa Motabang Kecamatan Lolak amblas. Padahal, jembatan tersebut baru selesai dikerjakan pada 2014. Biaya pengerjaan jembatan tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bolmong berbanderol Rp2,2 miliar yang dikerjakan oleh PT BAM. Menurut penuturan warga setempat, sebelum jembatan amblas, pada malam itu hujan turun namun dengan intensitas sedang. “Tiba-tiba kami mendengar bunyi reruntuhan dari arah jembatan. Bunyi tersebut terdengar jelas karena arus sungai tidak begitu deras,” kata Sumini Paputungan warga setempat.
Personel Gerakan Pemuda Cinta Tanah Lahir (Garputala) Supandri Damogalad, curiga jika pembangunan proyek tersebut tak becus. “Sebelumnya, kaburukmi sudah menaruh curiga jika kualitas proyek tersebut buruk. Sebab, saat pengerjaan warga sekitar menemukan fakta bahwa pengerasan jalannya belum sempurna namun sudah dilakukan pengaspalan,” ujarnya.
Pihaknya sangat menyesalkan jika nantinya diketahui bahwa ada konspirasi oknum-oknum yang sengaja mencari keuntungan dari dana proyek tersebut sehingga memnyebabkan kualitas pekerjaan buruk. “Kami mendesak Pemkab melakukan pendalaman kasus jembatan amblas ini dan mengambil tindakan tegas kepada pihak perusahaan. Sebab, bukan tidak mungkin pengerjaan proyek di wilayah lain oleh perusahaan ini juga menghasilkan kualitas yang buruk,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Sumber Daya Air (PU-PSDA) Ir Norma Makalalag, mengatakan untuk kasus ini pihaknya akan melakukan peninjauan lapangan. Karena, pihaknya juga baru mendapat informasi. “Kami akan meberikan teguran keras kepada perusahaan tersebut jika terdapat kelalaian saat pengerjaan proyek itu,” ujarnya. (sal)