Boltim

Penyuluhan Kesehatan Minim, Dinkes Boltim Dinilai Tak Pro Aktif

Eko Marsidi SKM ME
Eko Marsidi SKM ME

BOLTIM — Mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) saat ini, menjadi kekehawatiran warga. Pasalnya, sampai saat ini penanganan DBD oleh instansi Dinas Kesehatan (Dinkes) dinilai lamban. “Kami rasa Dinas Kesehatan tak pro aktif dalam penanganan DBD. Buktinya sosialisasi pencegahan DBD hanya se batas reklami baliho saja, sedangkan sosialisasi di lapangan kurang,”ungkap Sahrun Mamonto, warga Bongkudai.

Bahkan, Sahrun menambahkan, penyuluhan kesehatan di bagian Modayag bersatu pun masih minim. “Sesuai apa yang di tuangkan visi-misi Bupati seperti Kesehatan,pendidikan, kesejahteraan masyarakat, seharusnya sudah bisa di ukur di akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Tapi malah sebaliknya lebih ke pembangunan infrastruktur, sedangkan untuk kesehatan dinilai minim,”jelasnya.

Kepala Dinkes Boltim Eko Rujadi Marsidi SKM ME, saat di konfirmasi mengatakan, semua proses untuk pencegahan penyakit-penyakit yang ada di Boltim sudah maksimal. “Beberapa hari terakhir ini kami terus turun lapangan dan lakukan pencegahan-pencegahan lewat penyuluhan kesehatan. Jadi saya kira apa lagi yang masih terbilang minim,”ujar Eko, sembari menambahkan reklame pencegahan penyakit berupa DBD sosialisasinya hingga di baliho-baliho yang kami pasang di seluruh desa di Boltim. (Sandy)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close