Kuswandi Guma, Warga Tapadaka Satu yang Mahir Menyambung Kakao Varietas Unggul
BOLMONG – Dedikasi dan ketekunan Kuswandi Guma, warga Desa Tapadaka Satu, Kecamatan Dumoga Tenggara, patut diacungi jempol. Selama dua tahun terakhir, Kuswandi menekuni keterampilan menyambung tanaman kakao dari bibit, hingga kini ia mulai mahir dalam memperbanyak kakao dengan teknik sambung pucuk.
Dengan penuh ketelitian dan kesabaran, Kuswandi telah berhasil menyambung berbagai varietas kakao unggul seperti MCC 02, BB 01, dan Sulawesi 2. Proses sambung yang memerlukan keahlian khusus ini dia pelajari secara mandiri dan melalui berbagi pengalaman dengan sesama petani.
“Awalnya saya belajar dari coba-coba, sambil mencari referensi dan berdiskusi dengan petani lain. Sekarang saya sudah mulai paham betul kapan waktu terbaik untuk menyambung dan bagaimana merawat bibit hasil sambungan agar tumbuh sehat,” ujar Kuswandi saat ditemui di kebunnya.
Menurutnya, menyambung kakao bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan dengan tergesa-gesa. Setiap tahapan mulai dari pemilihan batang bawah, pemotongan entres, hingga pengikatan sambungan harus dilakukan dengan hati-hati.
“Kalau tidak teliti, sambungan bisa gagal. Tapi kalau dilakukan dengan sabar dan benar, hasilnya sangat memuaskan. Tanaman cepat berbuah dan kualitasnya bagus,” tambahnya.
Ketekunan Kuswandi tak hanya memberi manfaat bagi kebunnya sendiri, tapi juga mulai menarik perhatian petani lain di sekitarnya. Ia kerap diminta membantu menyambung bibit kakao milik warga lain, sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Kisah Kuswandi Guma menjadi contoh inspiratif bagaimana petani di desa bisa meningkatkan kapasitas dan produktivitasnya melalui pembelajaran mandiri dan kemauan untuk berkembang. Diharapkan, keahliannya ini bisa mendukung peningkatan kualitas tanaman kakao di wilayah Bolaang Mongondow ke depan. (Faisal Amu)
