Boltim Koleksi Honorer Terbanyak
BOLTIM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) senin (27/4), kembali menggelar pertemuan dengan seluruh Tenaga Honorer se-Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) akan tetapi pertemuan kali ini berbeda dengan pertemuan honorer seperti biasa. Pertemuan ini adalah pertemuan guna mengevaluasi kembali para tenaga Honorer yang masih aktif untuk diperbantukan disejumlah Instansi se-Boltim.
Pertemuan ini juga langsung di hadiri oleh Panglimanya ASN Boltim yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Hi.Ir Muhammad Assegaf, bersama Assisten III, Kaban BKDD, Sekertaris BKDD dan para Kepala Bidang pendamping Tenaga Honorer di masing-masing Instansi. Sesuai dengan pernyataan dari sekda Sendiri bahwa tercatat dalam data Tenaga Honorer, Kab.Boltim adalah salah satu daerah yang terbanyak tenaga honorernya se Provinsi Sulawesi Utara. “Pemerintah Pusat telah meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Boltim untuk kembali memferivikasi data tenaga honorer per-SKPD, karena akan dikaitkan dengan beban kerja. Kalau beban kerja memungkinkan, kemungkinan mereka ini akan kita usulkan untuk diangkat sebagai tenaga, pengangkatan pegawai dengan perjanjian kerja (P3K). P3K ini juga seperti PNS pada umumnya, akan tetapi mereka tidak akan mendapatkan pensiun. Dan untuk sekarang Pemda Boltim Sendiri tinggal menunggu Petunjuk Teknis (Teknis) untuk menerapkan program dari P3K dan kemungkinan Juknisnya akan ada pada bulan Agustus nanti,”ungkap Sekda Boltim
Sementara tercatat, secara keseluruhan tenaga Honorer yang terdaftar, terdata dalam penerima SK tenaga Honorer disetiap instansi se-Boltim sekisar 921 orang. “Dalam database tenaga honorer se-Boltim yang paling banyak jumlah tenaga honorernya yaitu dari Dinas kesehatan juga disetiap Puskes se-boltim dan juga dari Dinas Pendidikan yang juga meruang lingkup tenaga Guru Tidak Tetap (GTT).
Nah untuk cara memaksimalkan para tenaga honorer tersebut dengan cara setiap pengangkatan tidak akan diisi kembali dengan tenaga honorer yang baru. Karena dalam kategori II tercatat sekisar 128 yang akan diangkat setelah selesai pengangkatan sudah tidak akan diisi kembali formasi tenaga honorer,” ungkapnyaDirinyapun akan meninjau kembali honorer yang termasuk dalam kategori ke III. Pasalnya bahwa upah dari tenaga honorer sendiri perbulannya hanya sekisar Rp600 ribu per-orang dan itu menurutnya terlalu kecil untuk diberikan kepada tenaga Honorer kategori III upahnya. “Tenaga Honorer sendiri yang asli putra daerah berkisar 80% dan untuk total Anggaran tenaga honorer Boltim selama 1 tahun sekisar Rp15 miliar yang harus dibayarkan melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sementara, PAD Boltim sendiri hanya sekisar Rp13 miliar. Inilah yang menjadi kendala utama, hingga kenapa minimnya upah tenaga Honorer yang akan diterima oleh mereka,”tutupnya.(Sandy)