Eyang: Saat Ini Saya Masih Fokus dengan Amanat Rakyat
Boltim — Walaupun sudah masuki tahapan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada tanggal 17 April pekan lalu, oleh Bupati Boltim Sehan Landjar yang merupakan salah satu bakal calon incumbent belum memberikan sinyal kepastian ataupun keputusan dirinya akan bertarung lewat jalur independen ataupun partai politik (Parpol). Dari pantauan media ini, baik dari sambutan kegiatan/acara maupun melalui hasil wawancara langsung, dirinya masih belum terlalu fokus bahkan ‘menepis’ kabar antara dua perahu (Independen dan Parpol,red) yang nantinya dipilih antara salah satu digunakannya dalam Pilkada tahun ini.
“Masih lama juga proses pemilihannya dan saya masih fokus akan amanat rakyat yang dipercayakan kepada saya dan wakil bupati (Medi Lensun,red) dalam menjalankan roda pemerintahan dengan berbagai target program disektor pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang harus diselesaikan dan dicapai diakhir masa jabatan saya,” ungkap Landjar, baru-baru ini.
Seperti hal lainnya yang terpantau dibeberapa kegiatan/acara, dirinya sebagai kepala daerah atau secara pribadi memberikan penjelasan bahwa ada sejumlah Parpol seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang menurutnya siap hanya belum waktu yang pas untuk dirinya bergabung namun disisi lain tetap memberikan suport positif. “Seperti Perindo saat bertemu ketuanya kami hanya membicarakan hal-hal ringan saja seperti sepak terjang mereka. saya bergabung atau tidak itu sama saja karena sudah memberikan suport,” jelasnya.
Begitupun dengan hembusan kabar angin bahwa adanya kegiatan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga diseluruh desa se-Boltim untuk mendukung dirinya kembali bertarung melalui jalur independen, dirinya merasa kaget karena selama ini hal tersebut belum terbukti secara langsung laporan pengumpulan KTP tersebut. “Saya tidak mengetahui sama sekali soal itu bahkan ternyata bentuk dukungan melalui KTP itu sudah masuk formulinya ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Boltim,” ungkap Landjar.
Hal yang sama ketika dirinya dimintai klarifikasi/penjelasan atas pertanyaan yang pernah disodorkan Anggota DPRD Boltim Jems Tine dari PDI-P soal polemik pengumpulan KTP, menurutnya mungkin itu merupakan bentuk spontanitas warga yang menginginkan dirinya kembali mencalonkan diri untuk kedepan nanti. Dimana siapapun rakyat yang mencalonkan diri merupakan hal yang wajar dan bisa melewati jalur independen ataupun Parpol. “Jika saya mencalonkan kembali bisa juga seperti itu. Didesa Modayag saja saya dengar sudah ada beberapa calon yang juga melakukan hal yang sama (Kumpulkan KTP,red) dan itu tidak diharamkan atau tidak dibolehkan karena diatur dalam UU Nomor 1 tahun 2015 pada perubahan Perpu,” tandasnya.(Sandy)