Pejabat Bolmong Berhutang ke Rentenir
BOLMONG – Menjelang pertengahan triwulan I seluruh kegiatan anggaran di
Sekretariat Daerah (Setda)
Bolmong belum satu pun yang bisa dijalankan. Persoalannya
semakin panjang pula, karena kegiatan anggaran di setda belum bisa
diproses, sejumlah pejabat pun harus menanggung
derita. Banyak kegiatan yang prioritas sudah dijalankan, tetapi
pembayarannya belum bisa dilakukan menggunakan dana yang ditata di
masing-masing bagian, karena persoalan APBD yang belum jalan.
Akhirnya, jalan pintas dan sederhana namun penuh konsekuensi pun
ditempuh sejumlah pejabat. Demi menghindari kejaran pihak ke tiga atau
rekanan dalam setiap kegiatan, para pejabat pun akhirnya banyak yang
memilih menggunakan jasa rentenir untuk menanggulangi pembayaran
kegiatan berjalan. Padahal, siapa yang tidak tahu, bunga yang
diterapkan para rentenir di Bolmong sangat tinggi, mencapai 20 sampai
30 persen dari nominal pinjaman. “Untuk membayar kegiatan yang sudah
dilakukan kepada pihak ketiga, terpaksa kami harus meminjam uang di
rentenir. Bunganya memang tinggi, tapi hanya itulah cara satu- satunya
supaya persoalan dengan rekanan selesai, nanti setelah kegiatan
anggaran jalan baru di rentenir kita selesaikan. Khusus di setda kalau
tidak salah ada 10 bagian,” kata sejumlah Kabag enggan nama
mereka ditulis. “Kami juga sangat menyayangkan ini terjadi, dilema
dan kuatir, jangan sampai pas kegiatan anggaran jalan, posisi kami
sudah diroling. Sementara hutang- hutang di rentenir belum
terselesaikan,” imbuh para pejabat. Sementara, sekda Drs Farid Asimin MAP
membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, APBD akan normal sekitar awal Maret mendatang. ”Semua berkas sudah dibuat, Maret dipastikan mulai pencairan,” kata Asimin. (sal)