Tahlis Tetap Diincar
KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mulai mematangkan persiapan panglima birokrat menggantikan Sekretaris Kota (Sekkot) Mustafa Limbalo. Tiga nama mencuat, diantaranya Jumiati Makalalag, Hardi Mokodompit dan Tahlis Gallang. “Pak Mustafa Limbalo akan dipromosi ke provinsi. Sementara tiga nama yang disiapkan untuk mengganti posisinya,” ujar sumber.
Ketiga calon sekot merupakan PNS senior. Jumiati Makalalag misalnya, yang sekarang menjabat Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot KK. Ia pernah memimpin Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk).
Begitu juga Hardi Mokodompit. Mantan Asisten II Bidang Pembangunan yang sekarang dipercaya memimpin Dinas Pertanian merupakan birokrat handal yang dimiliki Kotamobagu. Ia telah menduduki puluhan jabatan eselon II.
Baik Jumiarti dan Hardi memang pernah masuk bursa Sekkot kala pemerintahan Wali Kota Djelantik Mokodompit menggantikan posisi Muhamad Mokoginta. Ia bersaing dengan Mustafa Limbalo dilantik sekkot ketiga KK, April 2012 silam.
Sementara Tahlis Gallang adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel). Alumnus STPDN itu andalan Bupati Bolsel Herson Mayulu yang telah membawa daerah tersebut banyak mengukir prestasi.
Wacana penggantian Sekkot sebenarnya bukan kali ini. Awal kepemimpinan pasangan TB-JaDi, posisi Mustafa sempat di isukan akan diganti. Dan Wali Kota Tatong Bara kembali menampiknya.
Tapi wali kota tak membantah, Tahlis telah mengajukan diri untuk pindah ke KK dengan alasan dekat dengan keluarga.
“Pak Tahlis ingin pindah bukan untuk menjadi Sekda di Kotamobagu. Dan saya juga sudah menyampaikan hal ini kepada Bapak Bupati Bolsel,” jelasnya.
Namun, ia tak menampik jika nantinya Tahlis pindah di KK akan ditempatkan di jabatan yang strategis. “Siapa yang tak tahu kualitas pak Tahlis. Rugi kalau Kotamobagu tak menempatkan dia sesuai kemampuannya,” lanjut Ketua DPW PAN Sulut ini.
Terkait adanya isu bahwa Sekkot Mustafa Limbalo akan promosi ke Pemprov, menurut Tatong, pangkat Sekkot adalah pangkat tertinggi di KK. Jadi kalau ingin promosi, menurutnya, nanti untuk provinsi Bolmong Raya. “Orang-orang seperti pak Mustafa ini sangat dibutuhkan untuk PBMR. Tidak ada pergantian Sekkot. Itu hanya isu. Lagian kan pak Tahlis bukan mengincar sebagai sekkot,” pungkasnya. (*)