AdvertorialBolmong

Yanny Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Bolmong 2019

BOLMONG– Wakil Bupati (Wabup) Bolmong Yanny Ronny Tuuk, hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pembangunan dan evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018, Kabupaten dan Kota se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Grand Kawanua Convention Center Manado, Kamis (21/2).

Kegiatan itu dibuka Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Kepala Instansi vertikal dan BUMN, 15 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) serta dihadiri oleh Para Kepala Bappeda/yang mewakili Kepala Bappeda se-Provinsi Sulut.

Bappeda Provinsi Sulut Ricky S. Toemanduk, dalam laporannya mengatakan, tujuan Rakor ini adalah untuk mendapatkan laporan dari masing-masing kepala daerah terkait hasil pelaksanaan RKPD Tahun 2018, Kabupaten dan Kota se-Provinsi Sulut. “Dimana hasil pelaksanaan RKPD ini akan menjadi bahan masukan dan usulan plperencanaan program dan kegiatan di tahun 2020,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah menghadiri acara ini, sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab bersama dalam membangun Provinsi Sulut.

“Beberapa pencapaian indikator pembangunan di Sulut tahun 2018 dalam pertumbuhan ekonomi apabila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu memang agak turun sedikit, dari 6,23 pada tahun 2017 menjadi 6,01 pada tahun 2018 tetapi penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi ini secara nasional tidak naik. Tetapi Provinsi Sulut masih tetap di atas rata-rata nasional,” ungkapnya.

Dia menambahkan, hal ini diakibatkan karena beberapa industri besar di Sulut belum berjalan dengan baik sebagaimana harapan bersama. Begitu juga kata dia, tingkat inflasi dalam tiga tahun terakhir ini sangat menggembirakan. “Dimana tingkat inflasi kita hanya sebesar 3,83 persen dari sebelumnya sebesar 6 persen tetapi dalam dua tahun terakhir ini kita bisa menekan tingkat inflasi sehingga masyarakat merasakan harga-harga kebutuhan pokok di hari-hari besar bisa terkendali,” tuturnya.

Kemudian tambah Gubernur, tingkat pengangguran juga berkurang, dimana banyak terdapat lapangan kerja baru yang telah dibuka dan hal ini yang sangat menggembirakan bagi kita. Begitu juga dengan penanaman modal yang semakin hari semakin meningkat akan banyak penanaman investasi yang akan datang di Provinsi Sulut. “IPM kita juga semakin meningkat dan mudah-mudahan kita bisa terus mendorong agar kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan ke depan dapat berjalan dengan baik,” harapnya.

Lanjutnya, keberhasilan Bupati dan Walikota dalam membangun daerah mencerminkan keberhasilan Pemprov Sulut dan mudah-mudahan apa yang dibahas dalam rapat koordinasi kali ini, qdi tahun 2019 ini kita dapat menyelesaikan segala persoalan masyarakat sehingga di rapat koordinasi tahun depan nanti, kita akan mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat terhadap kegiatan-kegiatan kita yang ada di daerah. “Pesan saya, mari menjaga bersama-sama agar kesuksesan agenda nasional pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden di tahun ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik,” pintanya.

Di tempat yang sama, Wabup Yanny Ronny Tuuk dalam pemaparannya di hadapan Gubernur Sulut dan para Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah se-Provinsi Sulut mengatakan tema pembangunan kabupaten Bolmong Tahun 2019 ini adalah peningkatan sarana-prasarana layanan dasar dan infrastruktur perekonomian berskala perdesaan yang berorientasi pada potensi unggulan lokal.

“Dalam tema itu, terdapat empat prioritas pembangunan, masing-masing meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pembangunan dalam bidang wkonomi, pembangunan dalam bidang infrastruktur, bantuan keuangan untuk pemerintahan desa,” katanya.

Ditambahkan, sampai tahun 2018 lalu, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapai oleh Pemerintah Kabupaten Bolmong, antara lain belum optimalnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) serta belum optimalnya Penyediaan Infrastruktur dasar dan infrastruktur penunjang perekonomian.

“Menindaklanjuti dan mengatasi kedua permasalahan tersebut yaitu dengan mengembangkan sistem pemerintahan yang integratif melalui institusionalisasi inovasi dan reformasi birokrasi dengan implementasi aplikasi E-Governance (E-Planning, E-Budgetting, E-Monev, E-Database dan E-Lakip), pada tahun 2019 ini. Serta percepatan pembangunan infrastruktur dasar sebagai penunjang perekonomian melalui kemitraan pembiayaan pembangunan,” jelasnya. (Ind/Adv)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close