Tahun Ini Produksi Kopra Anjlok
BOLMONG– Tahun 2017 produksi Kopra di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bomong) dipastikan turun. Pasalnya, saat ini banyak warga memanen kelapa muda.
“Ya, bisa dipastikan turun, sebab banyak yang hanya menjual kelapa muda. Kita bisa lihat mobil angkutan yang bolak-balik di jalan,” ujar Ni Ketut Swartini, Kepala Seksi Pasca Panen, Dinas Perkebunan Bolmong.
Meskipun demikian, Swartini memastikan produksi kopra di Bolmong masih banyak. Sebab Bolmong termasuk daerah penghasil kopra di Sulawesi Utara (Sulut)
“Masih banyak yang kopra, meski banyak yang jual biji juga. Tapi meski jual biji, tetap itu dihitung kopra. Tapi tahun ini produksi kopra bisa turun,” ujarnya.
Ditambahkan, indikasi turunnya produksi kopra ini karena mahalnya biaya produksi kopra. Juga dengan berkurangnya tenaga kerja. “Jadi masyarakat lebih memilih yang instan sekarang. Kita bisa liat banyak yang juao kelapa muda,” ujarnya.
Lanjutnya, berdasakan data di Dinas Perkebunan luas areal tanam kelapa jenis kelapa dalam di Bolmong tahun 2016 seluas 23.125,73 hektar dan panen 29.021,29 ton. Dari hasil ini, rata-rata panen tiap kecamatan yakni 1.351,16 ton. “Hasil tahun 2016 ini meningkat dari tahun 2015. Masih dengan luas areal yang sama jumlah panen kelapa dalam sebesar 28.880,60 ton. Rata-rata produksi tiap kecamatan yakni 1.417,72. Jumlah rumah tangga petani kelapa untuk dua tahun terakhir ini yakni 25.307,” katanya.
Lagi kata dia, tanaman kelapa dalam tersebar di 15 kecamatan di Bolmong Kecataman Lolak, Poigar dan Lolayan merupakan daerah kebun kelapa terbesar di Bolmong. Tiga wilayah ini menyentuh angka tiga sampai empat ribu hektar. Sementara produksi kelapa hibrida tak seperti kelapa dalam. Kelapa ini hanya ada di tujuh kecamatan dan areal terbesar berada di Poigar dengan luas 141 hektar.
“Luas areal kelapa hibrida tahun 2016 lalu seluas 273,75 hektar dengan produksi 184,35 ton. Produksi rata-rata tiap ke kecamatan yakni 938,19 ton. Hanya ada 290 rumah tangga yang menggarap kelapa ini. Hasil ini sama persis seperti tahun 2015,” tutupnya. (Ind)