Taufik: Jangan Jual Bibit Bantuan Pemerintah

BOLMONG— 2017 dipastikan tidak ada lahan tidur di Bolaang Mongondow (Bolmong). Hal ini dekarenakan, wilayah perkebunan di Kabupaten Bolmong, terbilang besar sehingga membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, terus berupaya memaksimalkan kesejaktraan rakyat lewat pengolahan perkebunan.
Hal tersebut berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pertanian Bolmong Taufik Mokoginta, menurutnya, untuk membuat tidak ada lahan tidur di Bolmong, pihaknya merangsang para petani dengan memberi bantuan berupa bibit jagung gratis. “Ya, tahun 2017 ini Bolmong mendapat bantuan bibit jagung untuk 100 ribu hektare gratis kepada para petani. Saya lobi langsung ke menteri. Program ini agar tidak ada lagi lahan tidur di Bolmong, sehingga menjadi lahan yang bisa menguntungkan ekonomi para petani,” ungkapnya.
Ditambahkan, pihaknya menyalurkan bantuan ini langsung ke kelompok tani dan gratis tanpa ada pungutan biaya apapun. “Penyuluh mengawal langsung, sehingga bibit ini tersalur dengan baik,” tambahnya.
Dirinya mewarning, apabila ada kedapatan ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang memperjualbelikan bibit tersebut akan tindak tegas. “Tiap kelompok tani selalu kita kontrol, juga kelompok sudah didata, sehingga seharusnya anggota kelompok dapat bantuan ini,” ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya telah bekerja sama dengan Tim Maleo Polres Bolmong untuk menindak oknum tak bertanggung jawab yang mempergunakan bantuan bibit gratis tersbut dalam bentuk jual beli. “Jangan sampai bantuan ini, menjadi peluang bagi orang lain yang tak mencintai program ini, sehingga disalahgunakan dan mulai diperjualbelikan,” tegasnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar supaya tidak muda percaya kepada oknum yang tidak bertanggungjawab. “Pokoknya sudah disosialisasikan dan ditegaskan. Jika ada yang mulai diduga menjual bantuan bibit gratis segera laporkan. Bantuan bibit jagung untuk 100 ribu hektare ini jumlahnya besar, untuk membantu petani supaya tidak perlu membeli bibit lagi,” imbaunya.
Di sisi lain, sejumlah petani jagung di dataran Dumoga berharap bantuan pemerintah ini bisa sampai ke mereka. Apalagi banyak di antaranya mengaku tidak pernah mendapat bantuan bibit gratis sama sekali. Bahkan terinformasi 2016 lalu, diduga ada bantuan yang mulai diperjual belikan. “Sudah lama kami jadi petani jagung, tak pernah dapat bantuan gratis. Kami hanya tahuada bibit, kami tidak tahu itu bantuan atau apa, tapi dijual dengan harga murah,” beber sejumlah petani.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Aneka Tanaman Sahrul Dossa mengatakan, Dinas Pertanian Bolmong mencatat, data tahun 2016 luas tanam jagung di Bolmong seluas 71,650 hektar, luas panen 54,780 hektar, dengan hasil panen 204,877 ton.
“Produksi jagung di Bolmong meningkat tiap tahunnya. Analisa kami, tiap tahun naik sekitar lima persen. Faktor ini karena meningkatnya perhatian pemerintah di bidang pertanian,” tutupnya. (Ind)