Nasional

Ini Alasan Nelayan Selamatkan Orca dan Buang 2 Ton Ikan Tangkapannya

Paus pembunuh atau orca saat dikeluarkan dari jaring nelayan Gorontalo di Teluk Tomini.

Nelayan Gorontalo memilih untuk membuang 2 ton ikan berbagai jenis demi menyelamatkan paus pembunuh (orca) yang tersangkut di jaring mereka.

Alasan para nelayan untuk menyelamatkan satwa yang dianggap “aneh” ini, didorong kepercayaan mereka untuk menghormati satwa ini.

“Ada kepercayaan yang kami anut, jika menemukan satwa aneh di laut, segera  dibebaskan dari jaring, jangan dibunuh,” kata Ansar Rahman, pemilik kapal, warga Inengo Kabupaten Bone Bolango, Rabu (22/2/2017).

Kepercayaan nelayan ini didapat dari leluhur mereka yang diceritakan secara dari turun-temurun. Nasihat ini masih melekat pada nelayan di pesisir selatan Provinsi Gorontalo hingga kini.

“Jika ada yang membunuh satwa aneh di laut, maka ia dan keluarganya akan hidup sial, ini pesan leluhur kami. Banyak bukti,” ujar Ansar.

Satwa yang dianggap aneh di laut oleh para nelayan Gorontalo antara lain paus, lumba-lumba, dan dugong. Umumnya nelayan memilih membebaskan satwa ini jika terjaring.

Sebelumnya diberitakan paus pembunuh itu terjerat jaring di teluk Tomini di sekitar perairan selatan Provinsi Gorontalo, pada November 2016 lalu.

Awalnya, Ansar meminta anak buahnya untuk tidak mempublikasikan video mereka ambil melalui ponsel, karena enggan dimintai keterangan oleh aparat.

 “Paus orca secara tak sengaja terjaring pada 20 November 2016 lalu, namun kemudian anak buah saya membocorkan kepada keluarga dan menyebar,” kata dia.

Orca yang memiliki panjang 14 meter ini dibebaskan oleh anak buah Ansar.

Mereka dengan sekuat tenaga berupaya mengeluarkan dari jaring, namun upaya mereka sia-sia. Akhirnya mereka memutuskan untuk merobek jaring hingga 12 depa untuk mengeluarkan mamalia raksasa ini. Dua orang ABK, Santo dan Ka Asi kemudian turun untuk mengeluarkan paus melalui jaring yang sudah dirobeknya.

Dengan robeknya jaring,  2 ton ikan berbagai jenis yang sudah tertangkap pun ikut terlepas.

(kompas.com)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close