Politik

Jalan di Atas ‘Jembatan Manusia’, Politikus Bangladesh Diselidiki

politikus Jalan diatas jembatan manusia

Seorang politikus dan seorang pengusaha kaya di Bangladesh memicu kecaman karena berjalan di atas ‘jembatan manusia’ yang dibentuk oleh para siswa sekolah setempat. Otoritas Bangladesh meluncurkan penyelidikan atas insiden itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/2/2017), sejumlah foto yang beredar menunjukkan puluhan siswa di distrik Chandpur, Bangladesh berdiri dan membentuk ‘jembatan’ dengan tubuh mereka. Kemudian politikus yang juga Wali Kota terpilih, Nur Hossain, berjalan di atas tubuh para siswa itu.

Para orang tua siswa mengajukan laporan kepada otoritas setempat terkait foto-foto itu.

Insiden serupa juga terjadi di distrik Jamalpur, saat seorang pengusaha kaya berjalan di atas pundak para siswa untuk merayakan donasi sebidang tanah yang diberikannya kepada sekolah setempat. Foto-foto dua insiden terpisah itu beredar luas di media sosial dan menuai kecaman. Beberapa surat kabar Bangladesh bahkan merilis foto-foto itu.

“Ini sungguh insiden yang aneh dan sangat mengganggu. Saya telah memerintahkan kepolisian untuk mengambil langkah hukum yang diperlukan,” tutur pemimpin otoritas distrik Jamalpur, Shahabuddin Khan, kepada AFP.

“Para orang tua siswa mengatakan mereka tidak menyekolahkan anak-anak mereka untuk menjadi bagian dari hal yang berdampak negatif seperti ini,” imbuhnya.

Sedangkan otoritas distrik Chandpur terkesan lebih membela Wali Kota Nur Hossain, yang juga pejabat tinggi Partai Liga Awami yang berkuasa. Mereka menyebut praktik itu merupakan wujud perayaan tradisional untuk menyambut tamu kehormatan.

“Tapi kami telah memerintahkan penyelidikan. Kami berusaha mencari tahu apakah pejabat terpilih melakukannya secara sengaja,” tutur otoritas distrik Chandpur dalam pernyataannya kepada AFP, sembari menyebut sang Wali Kota sudah meminta maaf.

Tidak diketahui pasti apakah sang Wali Kota dan pengusaha itu telah melanggar hukum. Namun seruan luas muncul di Facebook yang meminta keduanya ditangkap atas tudingan menghina para siswa.

“Orang-orang yang merencanakan dan berpartisipasi dalam acara itu juga harus dihukum. Kami tidak butuh tradisi yang merendahkan manusia lainnya,” tulis salah satu pengguna Facebook bernama Ariul Islam.

(detik.com)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close