Boltim

Bupati Boltim Mengaku Kecewa dengan Pemprov

Bupati Boltim Sehan Landjar
Bupati Boltim Sehan Landjar

BOLTIM — Pembangunan daerah tak lepas dari kerjasama antara Pemkab dan Pemprov Sulut. Namun, beda dengan Boltim. Selama dimekarkan bahkan bantuan pembangunan fisik, seperti jalan tak pernah ada. Hal ini pun kian memberikan dampak negatif bagi kalangan pejabat di Boltim. Salah satunya Bupati Boltim Sehan Landjar SH. “Saya merasa kecewa dengan perlakuan Pemprov. Mengapa? Karena setiap kali ada dana masuk ke Pemprov, selalu Boltim diberikan dana sedikit. Misalnya, dana Rp2,5 triliun yang masuk ke Pemprov tahun lalu, hanya sedikit yang disalurkan kesini,” sentil Eyang sapaan akrabnya.

Dilanjutkannya, makanya pihaknya berharap agar Pemprov dapat memperhatikan masyarakatnya. “Jadi saya kecewa perlakuan Pemprov dengan pembangunan SDM di Boltim.
Karena selama ini kami hanya berprinsip, apa yang ada itu yang dipakai, berapa pun yang ada itu saja yang dipakai. Jangan berharap hal yang tak pernah ada. Jadi tolong perhatikan masyarakat Boltim,” tegasnya.

Dari data yang diperoleh, tahun 2014, dana dari provinsi untuk Boltim sebesar Rp13,5 miliar. Dana tersebut didapat dari dana pajak rokok (cukai) Rp2,5 miliar, bagi hasil pajak kendaraan bermotor (KB) Rp10,9 miliar, sedangkan bantuan infrastruktur hanya Rp1,1 miliar.

Dan untuk tahun 2015, kalau nanti Pergub terjadi perubahan, khusus alokasi dana ke Boltim akan ada perubahan. “Berkurang atau bertambahnya dana alokasi ke Boltim, tergantung Pergub nantinya, mudah-mudahan bisa bertambah. Hanya ini harapan kami,” ungkap Kadis PPKAD Oskar Manoppo SE MM, kemarin.
Ironisnya, waktu itu Boltim mendapat bantuan khusus hanya Rp1,1 miliar, sedangkan minahasa mencapai Rp27 miliar. Melihat ini saja sudah menjadi gambaran bahwa Boltim kurang diperhatikan dan selalu dianaktirikan. “Jadi hal ini yang seringkali memicu kecemburuan dan ketidakadilan Pemkab Boltim,” kata Oskar.
Apalagi, tambah Oskar, tahun lalu banyak program yang disodorkan ke Pemprov untuk mendapatkan persetujuan nantinya di APBD-P provinsi terkait pembangunan infrastuktur seperti jalan provinsi dan sebagainya. Namun, hasilnya hanya disahkan satu atau dua program saja. “Jadi Boltim butuh perhatian lebih dari Pemprov. Sehingga lebih memberikan kontribusi perubahan bagi daerah khususnya Sulut,” pungkasnya. (Sandy)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close