Pokemon Go Laris, Siapa Paling Diuntungkan?
Para gamer sibuk berkeliaran mencari dan melatih monster imut virtual menggunakan game Pokemon Go yang bisa langsung diunduh secara gratis. Lantas siapakah pihak yang paling diuntungkan dari larisnya game berbasis augmented reality itu?
Lahirnya Pokemon Go melibatkan sejumlah perusahaan. Game yang juga memanfaatkan teknologi GPS ini dirilis Pokemon Company pada awal Juli kemarin di sejumlah negara.
Pokemon Go pun merupakan hasil kembangan perusahaan peranti lunak Niantic Inc. yang dahulu merupakan startup di dalam perusahaan Google, tetapi kini mereka telah beroperasi secara mandiri sejak Google mengubah struktur organisasi dan membentuk induk perusahaan, Alphabet.
Niantic juga turut menggandeng Nintendo yang tercatat memiliki sepertiga saham di Pokemon Company, sehingga perusahaan game itu mendapat jatah keuntungan dari waralaba karakter Pokemon.
Suksesnya game Pokemon Go tentunya menuai rasa penasaran mengenai pendapatan yang berhasil diraup oleh semua pemangku kepentingan di baliknya.
Mengutip situs The Independent, Nintendo mendapatkan hasil bagi yang paling kecil dibanding perusahaan lain yang terlibat.
Tercatat Apple dan Google juga mendapatkan bagian dari pendapatan Pokemon Go dari setiap pembelian konten digital yang dilakukan oleh gamer di dalam aplikasi (in-app purchase).
“Belum jelas kepentingan ekonomi seperti apa yang diterapkan di game ini, namun menurut kami 30 persen hasil pendapatan akan dikantongi Niantic, 30 persen Apple, 30 persen Pokemon Company, dan 10 persen Nintendo,” ujar seorang analis dari Macquarie Research, David Gibson.
Alphabet, induk perusahaan Google yang juga melakukan investasi di Niantic sebelum independen, berarti juga bisa merasakan pemasukan tambahan sukses Pokemon Go.
Walau Nintendo mendapatkan paling sedikit ‘jatah kue’ dari Pokemon Go, banyak yang menganggap game mobile itu tetap membawa pengaruh besar bagi Nintendo.
Bagaimana tidak, selang beberapa hari setelah Pokemon Go dirilis, saham Nintendo mengalami lonjakan sebesar 24 persen dan membuat nilai perusahaan itu meningkat hingga US$7,5 miliar.
“Pokemon Go membawa dampak positif bagi Nintendo. Sahamnya meroket setelah game itu diluncurkan. Jika semakin banyak game berbasis perangkat mobile dari Nintendo, kami berharap bisa melihat bisnis ini semakin menguat. Ini adalah bukti bahwa peran utama dari aplikasi adalah berada di industri game,” ungkap Nicolas Beraudo, seorang analis dari lembaga riset App Annie.
App Annie memprediksi, Pokemon Go bakal meraup pendapatan bersih per hari lebih dari US$1 juta atau setara Rp13 miliar.
Sementara firma analisis Sensor Tower turut memperkirakan Pokemon Go mampu menghasilkan pendapatan US$1,6 juta per hari, atau setara Rp20,9 miliar.
Setelah secara resmi dirilis di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Pokemon Go baru-baru ini mendarat di Jerman dan inggris.
Para gamer di negara lain, termasuk kawasan Asia, banyak yang tak sabar untuk memainkan Pokemon Go sehingga mereka mengakali dengan mengubah informasi negara asal bahkan mengunduh dari toko aplikasi sumber tak resmi.
sumber:Cnnindonesia.com