BMREkonomiKotamobagu

Merasa Dipermalukan, Warga Mogolaing Bakal Tuntut Paris Superstore

Paris Super Store (Foto istimewa
Paris Super Store (Foto istimewa )

ProBMR, Kotamobagu– Tak pernah diduga oleh Siska Kapulu (44) warga Mogoliang, Kecamatan Kotamobagu Barat, akan mengalami kejadian yang tidak mengenakkan ketika berkunjung di salah satu supermarket ternama di Kotamobagu Paris Superstore.

Menurut pengakuan suami korban, Sapri Lamaluta, ceritanya berawal saat Siska berkunjung ke Paris Superstore bermaksud berbelanja, Jumat (1/07) sekitar pukul 14.00 Wita. Namun Siska mengurungkan niatnya untuk tidak berbelanja karena tidak menjumpai barang yang dicari. Anehnya, pada saat melewati metal detektor yang dipasang di pintu keluar dan masuk Super Market tersebut, metal detektor berbunyi. “Ini sangat aneh, istri saya tidak belanja kenapa metal detector berbunyi,” kata Sapri Lamaluta yang merupakan suami dari Siska, Jumat (1/7) kemarin.

Dengan tanggap para security yang berjaga di paris Supertore langsung mendekati Siska dan memeriksa tas miliknya untuk melihat barang di dalam tas. Saat diperiksa ternyata benar tidak ada barang yang dibeli. Akibat peristiwa tersebut, keluarga merasa malu dan keberatan pasalnya saat tas miliknya diperiksa oleh security menjadi tontonan pengunjung Supermarket tersebut karena saat itu lagi banyak pengunjung. Menurutnya, pihak paris harus bertanggung jawab dengan kejadian ini.

Parahnya lagi, yang membuat keluarga Siska tambah keberatan,  pihak paris kembali meminta tas tersebut untuk diuji kembali, sekitar pukul 09.00 Wita. Keluarga Siska pun mengiyakan tas tersebut di antar ke pihak paris untuk diperiksa. Sesampainya di Paris, menurut pengakuan  anaknya, ada salah satu karyawan yang  berkata, agar tas tersebut dipriksa dengan teliti jangan sampai benar bahwa istrinya benar-benar mengambil barang.

“Sebenarnya  tidak keberatan dengan kejadian awal saat tas milik istrinya diperiksa. Justru kata-kata dari karyawan kepada anak saya saat mengatar tas itulah yang membauat Kami keluarga sangat malu,” kata Sapri Lamaluta.

Saat disinggung apakah pihak kelurga apakah akan menempuh jalur hukum atas kejadian ini, Sapri mengatakan , keluarga tengah melakukan musyawarah  untuk mengambil langkah hukum. “Saya kan bukan ahli hukum, keluarga tengah mempelajari langkah yang hukum yang akan diambil,” ucap Sapri.

Sementara itu, saat dikonfirmasi soal kejadian tersebut, juru bicara paris superstore, Deni Mokodompit,  mengatakan pemeriksaan terhadap tas milik siska oleh security sudah menjadi standar operasional tetap di paris super store  ketika alarm metal detektor berbunyi.

“Tanpa terkecuali ketika metal detector berbunyi . Tas milik pengujung akan diperiksa oleh security untuk memastikan jangan sampai ada barang yang tak sengaja dibawa oleh pengunjung,” kata Demo panggilan akrabnya.

Dirinya juga membantah jika ada karyawan Paris yang berkata bahwa Siska telah mengambil barang,   seperti pengakuan anak Siska kepada orang tuanya saat mengantar tas di Paris Superstore. “Tidak ada tudingan karyawan yang berkata seperti itu. Tolong dibuktikan siapa karyawan yang mengucapkan kata-kata tuduhan kepada ibu Siska,” kata Deni.

Bahkan Deni selaku Juru biacra paris telah meminta maaf kepada keluarga Siska karena tidak sempat memeriksa apa penyebab sehingga metal detector berbunyi. “Selaku humas Paris Superstor saya telah menyampaikan permohonan maaf karena kejadian tersebut murni tidak ada unsur kesengajaan,” ucap Deni. (ddj)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close