Tak terasa hampir lima tahun, Bupati Salihi Mokodongan memimpin Kabupaten Bolmong. Ada begitu banyak program pembangunan dan keberhasilan yang sudah ditorehkannya di Kabupaten Bolmong. Namun dibalik kesibukannya, ternyata sang bupati tak pernah lupa dengan profesi aslinya sebagai nelayan.
Walaupun menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bolmong, sering kali memanfaatkan waktu luang menjalankan tugas negara, untuk berbaur dengan para nelayan. Bahkan, tak segan-segan sang pemimpin Bolmong, menjadi nahkoda di kapal kecil untuk menangkap ikan saat sore hari. “Walaupun sudah menjabat bupati namun pak Salihi tak pernah jauh dengan masyarakat. Bahkan, ia sering bergabung dengan warga untuk melakukan tradisi menangkap ikan di sore hari,” ujar sejumlah warga Motabang.
Menariknya, saat bupati memimpin masyarakat menangkap ikan hasilnya sangatlah melimpah. “Beliau sangatlah mahir dan sudah berpengalaman menangkap ikan,” ujar Wahyudi, warga Lolak.
Suami tercinta dari Ny R Dilapanga, terus meneladankan jiwa merakyat sehingga para warga seakan tidak mempunyai jarak dengan bupati. “Biasanya, seorang kepala daerah jauh dari masyarakat. Namun berbeda dengan pak Salihi, karena setiap harinya ia mempersempatkan waktu untuk bercengkrama dengan warga,” ujar Adi, warga Lolak.
Tak hanya itu, Bupati Salihi terus memperhatikan peningkatan perekonomian nelayan. “Saya lahir dan besar sebagai nelayan. Untuk itu, saya tidak akan pernah meninggalkan profesi ini. Dan pastinya akan terus meningkatkan berbagai potensi kelautan untuk kelangsungan hidup warga Bolmong,” kata Salihi.
Salihi mengungkapkan, saat melaksanakan tugas di kantor ia adalah seorang bupati, namun jika sudah berada di rumah sudah menjadi masyarakat bisa. “Kalau sudah di rumah pimpinan saya adalah sangadi. Dan saya sudah menjadi warga pada umumnya,” tutup Salihi. (sal)