Warga Hindu Dumoga Khusyuk Rayakan Nyepi
BOLMONG – Umat Hindu Dharma Bolmong khusyuk melaksanakan Hari Raya Nyepi sekalian tahun baru Saka 1938, kemarin. Setelah menggelar upacara Melasti (penyucian diri), dilanjutkan dengan Taur Kesange, Hari Raya Nyepi dan Ngembak Nyepi atau silaturahmi. Menurut ketua Parisade Mopuya I Wayan Puji , rangkaian upacara sebelum hingga sesudah hari raya Nyepi tersebut bertujuan untuk menggapai suatu keharmonisan hidup umat Hindu. Terdapat empat unsur puasa dalam catur brata saat Nyepi yakni Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak beraktifitas), Amati Lelungayan (tidak keluar rumah) dan Amati Lelanuan (tidak makan dan menghibur diri) selama 24 jam.
Makna utama Nyepi untuk memberikan korban suci kepada makhluk hidup sehingga penghuni alam jadi lebih harmonis. Pantaun koran ini, dua desa yang mayoritas beragama Hindu yakni Mopugad Utara dan Mopugad Selatan menutup akses jalan utama kedua desa tersebut. Hal ini bertujuan untuk khusyuknya ibadah Nyepi. Toleransi dari pemeluk agama lain juga patut diacungi jempol, karena Desa Tumokang Baru rela tidak melewati jalur tersebut untuk menghormati umat Hindu beribadah. “Toleransi antar umat beragama disini sangat tinggi. Terbukti dengan sikap warga desa tetangga yang tidak melintas desa kami karena semata mata menghormati ibadah Nyepi,” kata tokoh agama Mopugad Selatan I Ketut Warti, yang saat Nyepi juga berperan sebagai pecalang (keamanan adat). (sal)