Balita di Desa Dumara Meninggal Dunia Akibat Diare
![Ilustrasi diare](https://www.probmr.com/data/uploads/leaflet-diare-1-638.jpg)
BOLMONG – Masyarakat lebih waspada terhadap penyakit diare. Pasalnya, saat ini sudah ada seorang balita di Desa Dumara, Kecamatan Dumoga Tenggara yang meninggal dunia. Terinformasi, saat ini sudah ada sekira 11 kasus diare di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Dumoga Tenggara 8 kasus dan Kecmatan Sangtombolang 3 kasus.
Kepala Puskesmas Mopuya, Robby Kawengian menerangkan, mulanya balita tersebut dirawat di klinik Mopuya, Kecamatan Dumoga Utara. “Balita tersebut diagnosanya mengalami gangguan pencernaan. Namun, saat perawatan belum ada perubahan kemudian dirujuk di RS (Rumah Sakit) Kotamobagu,” ungkap Robby.
Dirinya mengaku, dari 8 kasus yang ditemukan di desa tersebut, terdiri dari 3 orang dewasa dan 5 balita. “Sebelum meninggal pasien mengalami dhidrasi akut. Kemudian dari 8 penderita 7 yang sudah sembuh,” aku Robby.
Ia juga menerangkan, petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling) langsung mengroscek di lapangan guna mencari tahu penyebab diare tersebut. “Langsung kami kroscek apa penyebabnya. Apakah melalui konsumsi air minum maupun lainnya,” akunya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bolmong, Drg Rudiawan menuturkan, munculnya penyakit diare tersebut berawal dari kebersihan lingkungan yang tidak terjaga. “Petugas kami mengecek di lapangan ternyata bakterinya berasal dari dot yang biasa dipakai oleh balita tersebut,,” tuturnya.
Sekadar diketahui, penyebab peningkatan penyakit yang melemahkan tubuh manusia itu bermula dari tanda-tanda enceran tinja yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB), dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri e-Coli (Escherichia coli). (sal)