Saat Final, Atlet Peraih Medali Emas Ini Masih Bawa Istrinya ke Rumah Sakit

Terik matahari yang mulai menyengat ubun-ubun siang itu, tak mematahkan semangat para atlet panahan yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulut ke XI. Venue Cabang Olahraga (Cabor) panah berlokasi di parkiran SMK Yadika Kopandakan Dua, Kecamatan Lolayan. Banyak kisah menarik yang terjadi selama enam hari di cabor panahan. Salah satunya, seorang atlet Bolmong yang masih membawa istrinya ke rumah sakit sebelum bertanding di laga final, Minggu 20 November 2022.
Laporan: Faisal Amu – Bolmong
Sebelum bertarung di final seorang atlet cabang olahraga Panahan dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Edwin Tampoy, masih membawa istrinya ke Rumah Sakit Pobundayan Kotamobagu. ”Dari pukul 11 malam istri saya anfal dari sakitnya. Dia sengaja tak membangunkan saya, karena tahu saya ikut final besoknya. pukul 9 malam saya memang sudah tidur,” kata Edwin. Namun, karena sudah tidak tahan, istrinya membangunkan Edwin pukul 4 subuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit. ”Saya kemudian dibangunkan pukul 4 subuh, karena istri saya mulai terasa sesak bernafas. Seketika itu juga, istri saya langsung dilarikan ke rumah sakit,” terang Edwin.
Saat di rumah sakit, perasaannya mulai berkecamuk, antara menjaga istri di rumah sakit karena kewajibannya sebagai seorang suami, atau berangkat ke venue panahan, tetap menjaga wibawa Kabupaten Bolmong dan bertarung di final melawan atlet dari Kota Tomohon. ”Saat itu saya sempat mengecek ke teman atlet, kalau jadwal final saya jam berapa. Karena posisi saya saat itu masih di rumah sakit. Saya bilang, kalau terlambat ke venue, berarti saya tidak ikut final dan tetap menjaga istri,” kata Edwin.
Istrinya kemudian memanggil Edwin. Katanya, dia harus tetap ikut final. Harus menang membela Kabupaten Bolmong. ”Dia mengeluarkan kalimat itu sambil menangis. Saya diminta tetap bertanding, dan harus menang. Itu juga yang membuat saya termotivasi,” imbuhnya. Saat berada di venue dan siap bertanding, semangat Edwin justru bertambah, mentalnya tidak drop karena dia yakin saat memegang busur hingga melepaskan anak panah nanti, ada doa khusus dari istrinya yang terbaring di rumah sakit. ”Saya tetap konsentrasi, karena teman-teman sesama tim Bolmong juga memberikan semangat dari belakang. Saya juga yakin, saat itu istri saya juga terus mendoakan saya dari rumah sakit,” katanya.
Alhamdulillah, Tuhan yang Maha Esa Allah SWT mengabulkan doa istrinya. Edwin dan timnya menang. Mereka berhasil meraih medali emas, pada Final Kualifikasi Recurve Beregu. Dia terharu, dan matanya berkaca kaca mendengar pengumuman dari juri, saat penghitungan poin selesai. ”Syukur Alhamdulillah, saya hanya bisa mensyukuri ini. Kerja sama tim kami juga sudah maksimal. Insya Allah ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Edwin. Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM kemudian mengalungkan medali emas untuk Edwin. “Ini capaian yang luar biasa untuk Bolmong, apalagi baru kali ini cabor panahan masuk dalam porprov. Saya merasa bangga, semoga ke depannya atlet-atlet panahan Bolmong lebih maju dan berprestasi lagi,” kata Bupati.
Pada Porprov ke XI ini, perolehan medali yang berhasil diraih Bolmong yakni 7 keping medali emas, 2 keping perak, dan 1 keping perunggu. ketua Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Bolmong Ir Yudha Rantung mengatakan, atlet-atlet panahan Bolmong terbilang masih baru tapi cukup intens latihan. Menurutnya, semangat dan mental para atlet Bolmong yang patut diapresiasi. “Walau terbilang baru, para atlet Bolmong sudah memperlihatkan keseriusan mereka melalui latihan yang intens. Semangat dan mental juara mereka sudah terbentuk dari situ,” kata Yudha yang didampingi sekretaris Perpani Bolmong Teguh Krisjati. (*)