PLN Dinilai Rugikan Warga dan Pemda
BOLTIM — Lagi – lagi sejumlah warga di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyesalkan ulah dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang kali ini dinilai cukup merugikan warga. Bukan hanya warga saja, bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim pun turut menyesali pihan PLN yang sering mematikan listrik hampir setiap harinya.”Kami tidak bisa melakukan pencairan sampai hari ini. Dimana, listrik yang padam setiap hari sampai jam pulang kantor, jadi pencairan kami jadi terhalang,”ujar salah satu pejabat teras Pemkab Boltim.
Warga sendiri, dengan susah payah melakukan pembayaran iuran tepat waktu dengan nilai angka yang terkadang berfariasi dan cukup fantastis namun ‘tidak sesuai’ dengan keadaan karena sering terjadi pemadaman secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan alat elektronik warga akibat listrik dalam sehari itu mirip ‘lampu disko’ dan terkadang turun voltase.
Dari media ini, walaupun sudah terjadi penyegaran atau pergantian dijajaran petinggi PLN yakni jabatan maneger baru diwilayah Sulawesi Utara (Sulut) namun ternyata hasil kinerja dari PLN dinilai tidak ada perubahan bahkan terkesan ‘tidak maksimal’ dan menurun. “Ini sangat berbahaya jika terus menerus seperti ini karena hampir seminggu ini listrik tidak stabil sering padam. Tidak hanya itu ketidak stabilan listrik karena mati-hidup sehingga mengancam kerusakan alat elektronik warga. Pembayaran kami yang tidak pernah menunggak mana jaminan dari pihak PLN” ungkap salah satu warga Boltim Riswan Muhammad, Minggu (26/4).
Lanjutnya mempertanyakan kinerja dan suplayer listrik dari PLN dalam mendukung jalannya roda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim serta kebutuhan masyarakat apakah kebutuhan pasokan Boltim besar sehingga masih membutuhkan mesin ektra besar juga ataukah ada indikasi pengurangan bahan bakar yang disulai kepada pihak ketiga (perusahaan,red). “Pihak PLN harus jelas terbuka jangan sampai dikemudian hari para warga akan melakukan protes keras untuk mogok membayar. Ini salah siapa sebenarnya, jangan sampai ada kata mempersalahkan masyarakat,” tegasnya, sembari dibenarkan sejumlah warga lainnya Ismail dan Mufid.
Sementara itu, Kepala PLN Rayon Modayag, Nyoman Gede Prawira saat dikonfirmasi mengatakan pemadaman listrik terjadi secara bergilir di Sulut dan Gorontalo “Penyebabnya karena ada kebakaran di PLTU Gorontalo dan satu mesin di PLTA Amurang dalam masa pemeliharaan,” jelasnya.
Dia menjelaskan pemadaman bergilir tersebut diperkirakan akan berlangsung selama sebulan dan diharapkan normal kembali. “Harusnya, sehari hanya sekali padam. Kalau siang sudah padam, malam tak padam lagi. Kalau hari ini (Jumat) padam siang, kemungkinan padam lagi Senin malam,” terangnya.
Jika pemadaman siang terjadi antara pukul 8 pagi hingga pukul 11 siang. Sedangkan pemadaman malam mulai pukul 6 sore hingga pukul 8 malam. “Kalau selalu padam lalu intervalnya hanya beberapa menit kemungkinan gangguan jaringan,” terangnya,(sandy)