Ini Cerita Politisi PKS Soal Penjemputan Densus yang Bikin Heboh
Politisi PKS yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Nadir Umar, yang sempat dijemput polisi di Bandara Juanda, Surabaya, sampai di rumahnya di Bangil, Kabupaten Pasuruan. Nadir bercerita banyak terkait penjemputan yang bikin heboh tersebut.
“Saya tegaskan lagi, sesungguhnya tak ada penangkapan. Yang ada penjemputan rekan dari Mabes Polri, bukan dari Densus. Mereka tak pernah menyebut kata Densus, mereka menyebut nama dari Mabes Polri. Mereka meminta keterangan atas kepulangan saya ke Indonesia karena ada masalah administrasi visa,” kata Nadir di rumahnya, Selasa (11/4/2017).
Nadir tiba di Bandara Juanda dari Jakarta, Senin (10/4) malam didampingi Kepala Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kementerian Sosial, Bambu Apus, dan penasehat hukumnya.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Pasuruan ini mengatakan polisi yang menjemputnya bersikap sangat sopan. Bahkan petugas sempat mengajaknya makan soto di bandara. “Mereka sangat sopan. Bilang ingin meminta keterangan dengan baik. Bahkan saya diajak makan soto daging di bandara,” jelasnya.
Kemudian, ia melanjutkan, ia dibawa petugas ke Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kementerian Sosial, Bambu Apus. Disebutkan Nadir, lembaga tersebut memang bekerjasama dengan Mabes Polri untuk menangani para deportan.
“Jadi di sana saya ditanyai polisi dari Mabes Polri beberapa jam. Sudah, selesai. Kemudian kemarin pulang,” jelasnya.
Nadir kembali menegaskan tak ada kaitan kepergiannya ke Turki dan Lebanon dengan terorisme.
“Perkaranya sudah selesai. Dari berbagai pernyataan pihak yang berwenang memberi penyataan baik Kadiv Humas maupun apa yang sudah disampaikan DPP PKS. Tak ada sedikitpun hal-hal yang menyangkut ISIS, teroris dan sebagainya karena nggak ada urusan dengan itu. Saya ke Turki dan Lebanon murni urusan kemanusiaan,” tandasnya.
Muhammad Nadir Umar dijemput polisi di Terminal T2 Bandara Internasional Juanda, Sabtu, sekitar pukul 15.21 WIB, usai turun dari pesawat AirAsia XT 327 rute Kuala Lumpur – Surabaya. Nadir kemudian di bawa ke Mabes Polri dan menjalani pemeriksaa di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kementerian Sosial, Bambu Apus, Jakarta.
(detik.com)