Dua-pertiga Terumbu Karang Great Barrier Reef Rusak Akibat Pemutihan
‘Pemutihan’ terumbu karang selama dua tahun berturut-turut mengakibatkan kerusakan pada dua-pertiga kawasan Great Barrier Reef di Australia.
Melalui pemantauan udara, sejumlah peneliti mengatakan ‘pemutihan’ atau hilangnya alga pada terumbu karang telah berdampak pada kawasan seluas 1.500 kilometer.
Kerusakan terkini berpusat pada bagian tengah. Insiden serupa terjadi tahun lalu di bagian utara.
Profesor Terry Hughes dari Universitas James Cook mendesak pemerintah untuk segera menangani penyebab dan dampak perubahan iklim.
“Sejak 1988 kami telah menyaksikan empat kejadian seperti ini dan jarak waktu antara tiap kejadian berbeda, namun ini merupakan jarak waktu paling pendek yang kami lihat,” kata Hughes kepada BBC.
“Semakin cepat kita beraksi terhadap emisi gas rumah kaca global dan beralih dari bahan bakar fosil ke terbarukan, semakin baik,” tambahnya.
Mengapa terumbu karang memutih?
- Pemutihan pada terumbu karang disebabkan peningkatan suhu air lantaran adanya dua arus air hangat.
- Kondisi itu diperparah oleh perubahan iklim akibat ulah manusia mengingat laut menyerap 93% peningkatan panas bumi.
- Pemutihan terjadi ketika terumbu stress dan kehilangan alga atau dikenal zooxanthellae. Alga tersebut memberi warna pada terumbu.
- Jika kondisi kembali normal, warna cerah pada terumbu bisa kembali muncul. Namun, hal itu perlu berpuluh tahun. Dan, jika stres berlanjut, terumbu bisa mati.
Dewan Riset Australia melakukan pemantauan terhadap hampir 800 terumbu karang di area seluas 8.000 kilometer. Hasilnya, hanya bagian selatan yang luput dari pemutihan terumbu.Dr James Kerry, selaku peneliti, mengatakan kerusakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya terumbu yang terkena pemutihan dua tahun secara beruntun tidak punya kesempatan untuk pulih.
Great Barrier Reef adalah barisan ribuan terumbu karang yang memanjang dari bagian utara hingga bagian selatan Negara Bagian Queensland. Kawasan itu diberi status Warisan Dunia pada 1981.PBB menyebut Great Barrier Reef sebafai situs Warisan Dunia yang keanekaragaman hayatinya paling kaya dan sangat penting baik dalam konteks sains maupun sebagai kekayaan alam.
(detik.com)