Warga Poigar Serbu Pemkab
BOLMONG— Ratusan warga Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, unjuk rasa di depan pusat pemerintahan Bolaang Mongondow (Bolmong) Kantor Bupati Bolmong. Mereka menuntut Bupati Bolmong Adiranus Nixon Watung turun tangan untuk menyelesaikan sengketa tanah Hak Guna Usaha (HGU) PT Malisya Sejahtera. Pasalnya, akibat berlarutnya masalah tersebut, telah banyak korban dan membuat warga resah.
Warga meminta oknum masyarakat berinisial AP alias Abner Patras dan kawan-kawan agar segera ditahan. Dia dituding menjadi provokator dalam rentetan pertikaian yang terjadi di desa tersebut. “Segera tangkap dan penjarakan dia, kami minta tolong pak kasihani kami rakyatmu. Sudah banyak korban pak, harus segera selesaikan permasalahan ini, kami tahu kami punya pemerintah, sehingga tidak mengambil jalan yang tidak diinginkan,” teriak para pendemo.
Sementara itu, Kartini Budiman, salah seorang pendemo menuturkan anaknya berulang kali menjadi korban penganiayaan dan pengancaman. “Kami meminta kedamaian. AP dan kawan-kawan adalah dalang dari semuanya. Harus ditangkap,” pintanya.
Warga lainnya, Heldy Waat menuntut pihak kepolisian tegas. Menurutnya, polisi telah beberapa kali memeriksa yang bersangkutan setelah adanya laporan dari mereka, namun proses tak jelas sampai sekarang. “Sampai sekarang kami saling bertikai. Kalau dibiarkan, pasti saling serang lagi,” tuturnya.
Asisten I Setkab Bolmong Chris Kamasaan saat menerima para pendemo berjanji segera menindaklanjuti tuntunan warga. Menurutnya, permasalahan tersebut berawal dari sengketa lahan HGU. Namun, semua telah melewati rangkaian proses hukum. Akhirnya, Pemkab yang sebelumnya mencabut izin tersebut kalah. “Ini kan ada yang pro lalu ada yang kontra. Tapi masalah lahan kami tentu akan mematuhi putusan pengadilan,” jelasnya.
Hanya saja kata Kamasaan, masyarakat diminta bersabar. Masalah itu akan diteruskan ke bupati untuk segera dicarikan solusi. ” Karena ternyata sudah ada masalah pidana yang menjadi tuntutan warga. Jadi kami minta masyarakat tenang dan saling menjaga situasi,” tutupnya. (Ind)