Nasional

Titik-titik di Rimba Aceh Ini Jadi Saksi Bisu Penampakan Suku Mante

Aceh Ini Jadi Saksi Bisu Penampakan Suku Mante

Suku Mante kini tengah jadi bahan perbincangan setelah munculnya makhluk kecil di belantara Aceh. Ada sejumlah wilayah di Tanah Rencong yang pernah menjadi saksi bisu munculnya Suku Mante.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, mengatakan, dulunya suku Mante ini pernah ditemukan di wilayah pedalaman Aceh Besar, Pidie dan beberapa kabupaten lain yang mempunyai hutan belantara. Hal ini terjadi karena keberadaan pedalaman Tanah Rencong antar satu kabupaten dengan kabupaten lain saling tersambung.

“Pedalaman Aceh mulai dari Aceh Besar dan mentoknya di Aceh Tenggara itu kan tersambung. Dulunya juga pernah ditemukan mereka di pedalaman Lokop Kabupaten Aceh Timur,” kata Mulyadi saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Aceh di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, Senin (27/3/2017).

Di Kabupaten Pidie, Suku Mante pernah ditemukan di pedalaman Tangse dan Geumpang. Mereka diduga hidup berpindah-pindah tempat dan tinggal di gua-gua. Keberadaan orang pendek lincah ini awalnya sudah diangggap tidak ada.

Untuk membuktikan sosok yang terekam di kamera itu benar-benar suku mante atau tidak, Pemerintah Aceh akan melakukan penelitian. Koordinasi dengan pihak terkait juga akan dilakukan.

“Nanti kita akan kita bandingkan temuan itu dengan data yang ada sekarang. Mudah-mudahan ada titik temunya,” jelas Mulyadi.

Menurut Mulyadi, jika benar mereka suku Mante dan hidup di Aceh, mereka juga merupakan bagian dari warga Serambi Mekkah. Pemerintah akan memperhatikan keberadaan orang Mante.

“Sekarang yang ada di Aceh, jangankan manusia satwa liar pun dilindungi dengan Undang-undang yang ada. Apalagi suku ini,” ungkapnya.

Orang Mante atau Bante dianggap sebagai orang asli Aceh sebelum para pendatang tiba di Tanah Rencong dan membentuk masyarakat Aceh modern, seperti yang jamak dikenal sekarang. Keberadaan orang Mante di era modern sendiri masih penuh tanda tanya. Kebanyakan hanya berupa kabar kesaksian yang sulit dipercaya atau hanya jejak-jejak mungil di tanah yang ditemukan pelintas.

“Memang ini adalah salah satu suku yang dianggap sebagai suku tertua orang Aceh,” tutur arkeolog dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Husaini Ibrahim, , Senin (27/3/2017).

(detik.com)

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close