Bolmong

Awal Tahun 2017, Tiga Warga Bolmong Positif HIV AIDS

ilustrasi
ilustrasi

BOLMONG— Tiga warga Bolaang Mongondow (Bolmong) yang positif terkena penyakit HIV AIDS di awal tahun 2017 ini, mulai dibina oleh Pemkab Bolmong melalui Dinas Kesehatan Bolmong. Berdasarkan data resmi, ada 24 warga Bolmong yang juga menderita penyakit mematikan ini.

Hal ini diungkapkan Wiyono, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit Tidak Meluar, Kesehatan Jiwa (PD2M PTM dan Keswa) Dinkes Bolmong. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah sementara dalam pembinaan penderita HIV AIDS.  “Ya, untuk 2016 ada 24 penderita, untuk tahun 2017 sudag ada 3 orang yang positif dan mulai dibina. Tapi ini kan seperti gunung es. Jadi  saya yakin yang tidak terdata lebih banyak dari itu di Bolmong,” ungkapnya.

Dijelaskan, tiga warga yang sementara dibina ini, dengan latar belakang yang menguatkan alasan kenapa mereka sampai positif HIV AIDS. Menurutnya, Ibu yang satunya, suaminya sudah meninggal, yang satunya suami ketiga dan suami keduanya meninggal. Sementara anak yang berumur dua tahun, orangtuanya sudah meninggal.

Kata Wiyono, pengobatan pengidap HIV AIDS itu selama seumur hidup, baik jam minum obatnya harus sama setiap harinya, misalnya pada saat penderita minum obat perdana kemudian penderita meminum pada pukul 10.00 Wita, begitu seterusnya seumur hidup. “Pengobatan ini tidak murah, biayanya sangat mahal. Nah, pemerintah memberi pengobatan gratis bagi penderitanya. Karena terlalu mahal makanya pemerintah berupaya keras mendekati para penderita agar mau berobat. Jangan sampai juga ini menyebar pada yang lain,” katanya.

Lanjutnya, untuk membuat pendekatan kepada pengidap supaya mau berobat tidaklah mudah. Dirinya mengaku, hal pertama yang harus dilakukan itu mendekati kerabat penderita, atau saudara yang terinformasi peduli dengan warga yang dicurigai positif HIV AIDS.

“Jadi, biasanya saya dekati mereka yang peduli dengan saudara mereka, pelan-pelan. Sebelumnya saya cari informasi dulu latar belakang pengidap ini. Setelah punya data kuat, saya langsung bergerak. Butuh kerja keras, apalagi Fenomena HIV AIDS di Bolmong seperti gunung es, penderita yang tak terdata jauh lebih banyak dari yang telah terdata di banyak lembaga,” tutupnya. (ind)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close