Bolmong

Petani Dumoga ‘Razia’ Hama

petani-kentang-copy-1

BOLMONG – Puluhan petani yang tersebar di Dumoga turun langsung ke persawahan mereka. Ini dikarenakan, lahan sawah yang baru sekitar dua bulan ditanami mulai diserang hama tikus. Pemberantasan hama tikus pun dilakukan secara manual. Dimana, masing-masing petani memegang sebuah rotan dan langsung memukuli tikus-tikus yang dijumpainya. Pemberantasan tikus ini pun dilakukan hingga larut malam, dengan menggunakan lampu petromaks. Memang belakangan ini, sejumlah lahan pertanian di Bolmong khususnya Dumoga bersatu mulai diserang hama. Beberapa pekan lalu juga para petani sempat dibuat kocar-kacir dengan serangan hama ulat tentara dan keong emas. “Penyerangan yang dilakukan ulat tentara ini memang sangat merugikan kami, karena padi yang siap panen pun bisa diserangnya,” ujar Gunawan Inug. Sementara itu, Yono petani asal Mopuya juga mengeluh sawah miliknya diserang oleh hama keong emas. “Padi yang baru saya tanam diserang keong emas, sebagian daun tanaman padi saya habis,” kata Yono.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bolmong Ir Taufik Mokoginta mengatakan, serangan hama keong emas akibat iklim yang tidak menentu, ditambah sisitem penanaman yang tidak dilakukan secara serentak, dan ini bukan hanya untuk persawahan  tetapi untuk tanaman ladang pun. Dia juga memberikan beberapa metode untuk mengendalikan laju serangan tanaman padi oleh keong emas. “Keong emas sawah yang sering tergenang air, sebab hama keong emas hidup di air yang dangkal,” ujarnya. Cara mengendalikannya pertama dengan melakukan rotasi tanaman, selain tanaman padi, atau dengan cara sawah dikeringkan selama beberapa waktu sampai keong emas tidak ada lagi di lokasi sawah tersebut. (sal)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close