Bupati Imbau Warga jangan Bakar Lahan
BOLMONG – Kemarau panjang yang melanda Sulut, mulai berdampak. Salah satunya kebakaran lahan. Terinformasi, ratusan hektare lahan di Bolmong hangus terbakar.
Instansi terkait Pemkab Bolmong, belum bisa memastikan angka pasti luasan lahan yang terbakar. Berdasarkan pantauan, sejumlah lahan yang terbakar di antaranya: perkebunan Desa Sauk, Labuan Uki, Tandu, Langagon, Inobonto, Poigar, Lalow, dan Bolaang.
“Sudah beberapa hari terakhir ini, Bolmong dikelilingi asap tebal karena terbakarnya sejumlah lahan gambut maupun perkebunan,” ujar Rico Tahumansang, warga Desa Lalow.
Penyebab kebakaran pun masih ditelusuri. Biasanya akibat faktor alami, yakni gesekan dahan kering sehingga menimbulkan api. Kebakaran juga bisa disebabkan ulah manusia, seperti sengaja membuka lahan pertanian dengan cara membakar, atau membuang punting rokok sembarangan.
“Ada beberapa faktor penyebab kebakaran. Umumnya, karena musim kemarau yang terjadi 2 bulan terakhir ini, sehingga dahan maupun ranting pohon mudah terbakar,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Imran Nantudju, kemarin.
Sementara itu, kemarau panjang yang terjadi menyebabkan meningkatkan suhu udara. Di Kecamatan Lolak, beberapa hari terakhir ini, suhu udara mencapai 34-35 derajat celcius. Fenomena ini, membuat masyarakat sulit beraktivitas di luar rumah. “AC (air conditioner) di dalam ruangan, tidak mampu lagi mengimbangi panasnya suhu udara,” ujar sejumlah pegawai Pemkab Bolmong.
Bupati Bolmong Salihi Mokodongan mengimbau agar warga tetap waspada. Kata Salihi, tingginya suhu udara rentan terjadi kebakaran, sehingga masyarakat harus berhati-hati. “Perhatikan penggunaan listrik maupun api saat memasak,” ujarnya. “Para pelintas jalan juga diharapkan tidak membuang puntung rokok sembarangan,” harapnya. (sal)