Bolmong

Yasti Seharian di Lokasi PETI Bakan, Hingga Malam Kunjungi Korban di RSUD Kotamobagu

BOLMONG– Medan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) Lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong terbilang ekstrim.

Meski begitu, hal tersebut tak menyurutkan semangat Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, menuju TKP untuk melihat secara langsung, tim evakuasi dan masyarakat dalam proses evakuasi korban, yang masih tertimbun dengan material di lokasi tambang maut itu.

Buktinya sejak pagi tadi, Bupati Yasti terus berada di TKP dan memantau langsung tim Tim SAR gabungan dalam proses evakuasi korban. Bahkan, hingga malam hari, usai dirinya dari TKP longsornya tambang maut Bakan, dirinya menyempatkan diri untuk berkunjung ke RSUD Kotamobagu melihat kondisi korban yang ditemukan selamat.

Terpantau, Bupati Yasti bersama, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kotamobagu AKBP Gani Siahaan, dan jajaran Kepala Dinas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, berada di lokasi PETI, seharian.

Yasti tampak sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa para penambang tersebut. Hal ini bisa terlihat, saat srikandi Bolmong ini terus bertahan seharian di lokasi tersebut. “Ya, selaku pemerintah dan pribadi sangat prihatin dengan musibah yang menimpah saudara kita. Sejak pagi saya juga terus bersama tim evakuasi, dalam proses evakuasi kami bersama tim memprioritaskan untuk mengevakuasi korban yang masih hidup, kemudian korban yang sudah meninggal dunia,’ ungkap Yasti.

Dia menambahkan, sampai saat ini jumlah korban yang masih hidup itu ada sebanyak 19 orang dan mengalami luka berat dan ringan, dan yang meninggal sudah sebanyak delapan orang. “Untuk korban yang masih berada di dalam, kita perkirakan masih banyak, karena yang namanya PETI kita tidak bisa memprediksi berapa banyak yang ada di dalam. Tapi menurut sudara-sudara kita yang masih hidup, datanya juga masih simpan siur, ada yang menyampaikan mereka di dalam lebih dari 100 orang, ada yang bilang 80-an, kami juga belum mengetahui data secara pasti karena, itu PETI,” jelasnya.

Lanjutnya, pelaksanaan evakuasi akan terus dilakukan meski sudah malam karena cuaca saat ini malam ini cuacanya masih cukup baik. “Muda-mudahan korban yang masih di dalam itu, akan ditemukan dengan keadaan masih hidup. Kita masih berupaya terus, tim dilapangan masih terus melakukan evakuasi,” jelas Yasti.

Terkait lokasi tambang maut itu tak berizin atau lokasi PETI, Yasti mengakui bahwa semua penambag di Bakan itu adalah PETI. Menurutnya, di mana-mana ada lokasi tambang, di situ ada PETI. “Ini memang tugas pemerintah, sayangnya untuk urusan PETI itu bukan kewenangan Pemkab, tapi itu kewenangan Pemprov Sulut. Namun kita tidak lepas tangan, karena dari sisi kemanusiaan kita harus bantu, kita harus berupaya mengevakuasi semua korban yang ada di dalam baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” tegasnya.

Terkait pembiayaan korban yang sudah meninggal dan yang berada di rumah sakit menurut Yasti, sampai saat ini korban yang selamat dan berada di RS, pihaknya berupaya menjadi tanggungan daerah, baik dari Kotamobagu, maupun Bolmong. “Karena korban yang ada di dalam lokasi PETI itu datang dari Bolsel, Bolmong, dan paling banyak dari Kotamobagu. Tentunya itu akan menjadi perhatian kami untuk membantu penuh terkait korban yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” katanya mengakhiri. (Ind)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close