BolmongKriminal

Otak Pelaku Penganiayaan ASN Alfons Tilaar Dibekuk Polres Kotamobagu

BOLMONG– Salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Sulut, Alfons Tilaar Warga Desa Mariri I, diduga kuat korban penganiayaan berujung kematian, yang terjadi Minggu (3/2) sekira pukul 22.00 wita, di Desa Lolan Kecamatan Bolaang Timur, baru-baru ini adalah mantan pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong.

Mantan pegawai di BKPP Bolmong, yang kemudian sudah tugas di provinsi beberapa bulan terakhir ini, diduga kuat dianiaya oleh sekelompok orang hingga sekujur wajah korban membengkak dan dipenuhi darah sehingga hampir tidak bisa di kenali lagi.

Berdasarkan keterangan mantan kepala Desa Mariri Satu Nelson Tilaar sekaligus merupakan keluarga korban dan Stevri Ngantung selaku ormas adat, satu jam sebelum kejadian almarhum sempat bertemu dengan Stevri Ngantung dan Nelwan Tilaar.

“Sebelum peristiwa itu terjadi memang kami sempat bertemu, dan tak lama kemudian korban menggunakan sepeda motor dan meluncur menuju Desa Lolan. Beberapa jam kemudian kami mendapatkan kabar dari warga bahwa Alfons mengalami kecelakaan, namun pihak keluarga tak percaya begitu saja sehingga saat itu kami langsung menuju lokasi dan korban langsung dibawah ke rumah sakit Prof Kandouw Malalayang,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sesampainya di sana korban langsung dirawat di Rumah Sakit Malalayang, namun sayangnya nyawa korban tak tertolong. katanya, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada keesokan harinya. “Melihat adanya keganjalan serta banyaknya luka memar di seluruh wajah korban, keluarga korban meminta kepada pihak berwajib untuk melakukan otopsi,” tambahnya.

Kapolres AKBP Gani F Siahaan membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Mendengar adanya kejadian itu, kami langsung bergerak cepat mengejar pelaku penganiayaan. Hingga kini sudah ada tujuh orang yang berhasil kami tangkap termasuk otak pelaku penganiayaan an. Mujair, saya berharap keluarga dapat menahan diri dan serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib,” ungkapnya.

Melihat masalah itu, yang membutuhakan perhatian serius, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani F Siahaan langsung turun di lokasi desa Mariri Satu Kunjungan Kapolres diketahui untuk mencari solusi penyelesaian masalah yang terjadi antara Desa Mariri satu dan Desa Lolan II.

Tindakan serius dari Kapolres ini pun sangat diapresiasi warga. Sekretaris Desa Mariri Satu Eduard Pantow saat dimintai keterangan mengungkapkan, dengan adanya kunjungan Kapolres di Desa Mariri Satu melahirkan kesepakatan antara Desa Lolan dan Desa Mariri Satu untuk menyerakah masalah tersebut ke pihak yang berwenang.

“Saat kunjungan pak Kapolres tadi malam kami sudah menyampaikan kepada pak Kapolres untuk menyerahkan semua persoalan ini kepada pihak kepolisian,” jelasnya.

Hal lain juga di sampaikan Jery Lapian selaku ormas, dimana untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya gesekan antara Desa Mariri I dan Desa Lolan II, pihaknya meminta kepolisian agar selalu berjaga di perbatasan dua desa tersebut. (Ind)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close