Bolmong

Lumbung Padi Terancam Alih Fungsi Lahan

tampak aktivitas pertanian Bolmong
tampak aktivitas pertanian Bolmong

BOLMONG – Bolmong sebagai daerah lumbung padi di Sulut kembali

terancam. Pasalnya, banyak lahan khususnya sawah

terjadi pengalian fungsi, seiring dengan perkembangan populasi

manusia. “Tidak menutup kemungkinan setiap bulan luas lahan persawahan

di Kabupaten Bolmong terus berkurang,” ujar pemerhati Bolmong Supandri Damogalad.

Menurutnya, salah satu pendorong alih fungsi lahan adalah populasi

manusia. Dimana, banyak terjadi penimbunan lahan sawah di daerah ini

untuk digunakan sebagai pemukiman. “Pertumbuhan pemukiman masyarakat

naik pesat, sehingga berbagai lahan yang digunakan untuk bercocok

tanam semakin menyempit,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Ir Taufik Mokoginta membenarkan

hal ini. Menurutnya, walaupun perlahan namun tidak dapat dipungkiri

luas lahan pertanian semakin berkuran. “Memang saat ini belum

berdampak, namun  beberapa tahun kemudian pastinya akan memberikan

dampak yang besar,” jelasnya.

Pemerintah dalam mengantisipasi hal ini mengadakan evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Ranperda RTRW) khususnya

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Menurut Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Penanaman Modan dan Statistik (BP3MS) Ramlah Mokodongan, pemerintah sudah mengantisipasi hal ini. Katanya,

dalam pengkajiannya, diikut sertakan tim ahli kajian lingkungan. “Tim

ahli tersebut berasal dari tenaga lingkungan yakni planologi dan

geographical Information Sistem (GIS),” jelasnya. Sembari menambahkan

pada prinsipnya tujuan RTRW Bolmong adalah untuk mempertahankan

wilayah Bolmong sebagai lumbung pangan nasional. (sal)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close