Uncategorized

Alami Trauma, Istri dan Anak Pelaku Penganiayaan Kepsek Menagis Minta Maaf

BOLMONG– Istri dan anak-anak pelaku penganiayaan Kepala Sekolah (Kepsek), alami trauma. Mereka takut dan memilih untuk belum tinggal di rumah mereka, tepatnya di Desa Labuang Uki Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), pasca terjadinya penganiayaan oleh orang tua siswa DP alias Delmar (41) kepada Astri Tampi (57) Kepsek SMP N 4 Lolak belum lama ini.

Menyesal dan trauma, itulah yang terus dirasahkan sang istri dan juga anak tersangka. Pantauan ProBMR.com, tak henti-hentinya istri pelaku Femy Tapada (36) dan anaknya Putri Pokarila (14) menangis, pada saat menjenguk tersangka yang di tahan di Polsek Lolak. “Sangat menyesal dengan kejadian ini, kami sangat meminta maaf kepada Kepsek atas kejadian ini. Maaf suami saya sudah salah, minta apun, saya tidak bisa menhidupi dan menyekolahkan ketiga anak saya, tanpa seorang suami,” ungkap Femy sambil menangis di Polsek Lolak.

Dirinya mengaku untuk sementara belum tinggal di rumahnya, dan memilih untuk tinggal dirumah orang tuanya, karena takut. Tak hanya itu, sambil terus meneteskan air mata, permintaan maaf juga ia sampaikan kepada Sangadi Desa Labuan Uki (Suami korban, red) selaku pemerintah desa, atas perbuatan suaminya itu. “Minta maaf pak sangadi, minta maaf kepada keluarga, tolong ampuni kami. Saya tidak mampu membiayai anak-anak, apalagi saya hanya berharap di gaji honorer saya yang diterima setiap tiga bulan sekali, maafkan kami,” katanya.

Sementara itu Putri Pokarila anak tersangka yang duduk di kelas 2 SMP N Lolak menuturkan, dirinya tidak sama sekali melakukan terkait dugaan yang menimpah dirinya dan teman-temannya itu. Namun, ketidak datangannya pada panggialn Kepsek untuk membahas masalah terkait alat tes kehamilan, itu karena tidak diberi ijin oleh ayahnya. “Saya tidak diberi ijin oleh ayah. Karena itu, saya tidak memenuhi panggilan Kepsek untuk sama-sama dengan teman-teman,” jelasnya.

Dengan keadaan menangis juga, dirinya meminta maaf kepada Kepsek karena persoalan menjadi besar seperti ini. “Ibu Kepsek saya minta maaf, karena ayah saya sudah mengambil tindakkan seperti itu. Kasihani kami Ibu Kepsek, ampuni ayah saya, kalau tidak dimaafkan, siapa yang nantinya akan memberi makan kepada kami, siapa yang akan menyekolahkan kami, maafkan kami ibu,” pintanya.

Dirinya juga mengaku sudah tidak pernah ke sekolah, karena takut ada keluarga korban. “Sudah tidak ke sekolah karena takut. Kami sangat menyesal, dan tidak ada yang bisa dilakukan selain meminta maaf kepada Ibu Kepsek,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Lolak AKP Suharno menjelaskan, untuk saat ini kasus sudah ditangani oleh pihak kepolisian. “Masih dalam proses,” singkatnya. (Ind)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close